Senin, 25 Mei 2009

Jakarta Segera Operasikan Satu Lagi SMAN Unggulan

Jakarta Segera Operasikan Satu Lagi SMAN Unggulan

Jumat, 13 Maret 2009 | 16:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta sebentar lagi akan memiliki SMA negeri khusus untuk siswa cerdas dengan standar kualitas yang dipatok bisa melampaui sekolah-sekolah berstandar internasional yang sekarang ini banyak bermunculan. Sekolah yang dibangun sejak tahun 2007 itu sudah rampung dan siap menampung siswa tahap pertama sebanyak 216 orang. Akhir Maret ini, sekolah bernama SMAN MH Thamrin akan melakukan seleksi penerimaan siswa baru yang ber-IQ minimal 120.

Pembangunan sekolah tersebut menghabiskan biaya APBD sebesar Rp 98 miliar. Sebesar Rp 77 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 21 miliar untuk pengadaan barang. Sekolah itu terletak di Jalan Bambu Wulung, Bampuapus, Cipayung, Jakarta Timur, dan didirikan di atas lahan seluas 37.000 meter persegi. Minggu (15/3) mendatang, sekolah ini akan resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Sarana dan prasarana yang disediakan yaitu asrama untuk pelajar putri dan putra serta pengelola. Ruang belajar mengajar sebanyak 36 unit (ruang kelas I, II, dan III masing-masing ada 12 unit). Satu kelas memiliki daya tampung 24 siswa. Sekolah dilengkapi laboratorium fisika, kimia, biologi, bahasa, dan komputer, serta rumah kaca (green house), ruang multimedia, ruang seni budaya, ruang perpustakaan, lapangan olahraga lengkap, masjid, ruang fitnes, dan ruang terbuka hijau. Setiap ruang, kecuali laboratorium IPA, gudang, dan green house, semuanya dilengkapi dengan alat pendingin udara (AC).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI, Taufik Yudi Mulyanto, pada saat acara open house sekolah itu di Bambuapus, Jakarta Timur, Jumat (13/3), mengatakan, “Pemprov DKI ingin ada sekolah yang statusnya di atas sekolah berstandar internasional.”

Sejauh ini, tenaga pendidik yang direkrut sebanyak 32 orang. Guru-guru yang direkrut merupakan guru profesional, berijazah S-2 dan S-3 sesuai dengan bidangnya dari perguruan tinggi berakreditasi A.

Sistem pendidikannya, lanjut Taufik, menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan penguatan mata pelajaran hard-science, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi, serta kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Pada tahun pertama, siswa SMA akan diperkenalkan dengan sistem beban belajar menggunakan rintisan satuan kredit semester (SKS). Tahun kedua, pelajaran akan berjejaring dengan Cambridge University, Inggris. Kemudian tahun ketiga, siswa akan diberikan tantangan dengan mengikuti kompetisi bertaraf internasional di berbagai bidang akademik.

Siswa yang hendak masuk ke sekolah ini harus melalui serangkaian seleksi ketat, antara lain seleksi administrasi, ujian seleksi yang meliputi tes bahasa Inggris, tes kemampuan matematika, fisika, dan biologi, psikotes, serta wawancara.

Total daya tampung sekolah ini, menurut Taufik, sekitar 864 siswa. Untuk angkatan pertama akan diterima 9 rombongan belajar atau 9 kelas, dengan rasio per kelas sebanyak 24 orang. Informasi mengenai kualifikasi, syarat pendaftaran, seleksi dan pengumuman hasil seleksi dapat dibuka melalui website www.dikmentidki.go.id

Siswa dari keluarga tidak mampu, kata Taufik, tidak tertutup kemungkinan untuk diterima. “Siapa pun boleh belajar di sekolah ini. Sebab sisi ekonomi menjadi pertimbangan kedua. Pertimbangan pertama dia harus punya IQ di atas 120,” tambahnya.

Rencananya, biaya investasi dan operasional sekolah akan disubsidi APBD DKI sekitar 50 persen. Sisanya akan disubsidi APBN dan masyarakat yang peduli pendidikan. Disdik DKI akan meminimalisasi biaya sekolah dari orangtua murid.

Sumber : Berita Jakarta

Sumber: Kompas.Com
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/03/13/ 16463169/Jakarta.Segera.Operasikan.Satu.Lagi.SMAN. Unggulan
atau datang langsung ke sekolah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar